Jatuh sudah air mataku saat kau bilang kau bukan lagi milikku tak kuasa kumenatap matamu yang siratkan beban berat dihatimu Lepas sudah mawar ditangan yang dulu erat digenggaman dan slama ini kusayang kini diambil orang rintik hujan sore hari jadi saksi suara patah hati yang terasa mengiris perih dalam relung jiwa ini kutahu kau juga rasakan yang saat ini kurasakan namun inilah sebuah kenyataan yang mau tak mau harus kita relakan Tiada yang salah disini hanya keadaan yang memaksa kita begini berpisah karena jenjang materi bak kisah romi dan yuli kehidupanmu layaknya seorang putri yang mewah dan tercukupi namun aku hanya orang kecil yang tertepi harus berjuang demi sesuap nasi. Rasanya dunia bagai tak berpenghuni hanya angin malam yang menemani yang seakan berbisik ditelinga ini oh...beginikah ranya patah hati Meski hari demi hari telah berlalu namun untuk melupakanmu aku tak mampu wajahmu masih kuingat selalu menemani disetiap lamunanku hati ini terasa pilu bila mengingat kenangan bersamamu yang kita ukir bersama dulu hingga tak sadar kuteteskan air mataku namun sampai kapan aku begini membiarkan semua ini menyiksa diri harusnya aku sadari kita tak mungkin bersama lagi kini kan ku mulai coba merelakan kau meraih bahagia karena bagiku inilah arti cinta bahagiamu adalah bahagiaku jua karena kuyakin disana telah menanti seorang perempuan baik hati sederhana dan berbudi pekerti yang kuharap menjadi pendampingku nanti... Amien...