Mungkin terlalu banyak salahku yang telah kubuat kepadamu hingga untuk sekedar menatapku rasanya engkau tak mau Atau kah masih terlalu dalam rasa benci dihatimu yang kau simpan untuk diriku karena ku telah kecewakanmu namun cobalah sedikit mengerti keadaanku Memang kuakui semua salahku yang tak bisa selalu disampingmu dan memberi segenap waktu untuk sekedar bersama luapkan rindu namun percayalah wahai melati tiada pernah kuharap ini semua terjadi runtuhnya jalinan kasih janganlah dengan benci kau akhiri maafkanlah aku yang begitu percaya kata hati yang dulu mengusikku berhari hari entah kebetulan atau isyarat ilahi hingga semua itu kini terjadi tiada maksud dihati ini mengakhiri perasaan yang kita miliki namun kufikir ini jalan terbaik bagi kita merelakan tuk akhiri sebuah ikatan asmara seorang kawan yang hadir selama ini yang begitu mendambakan dirimu tak sanggup rasanya diriku bila hanya mementingkan ego ini dalam hati kusalut atas ketegaranmu yang jujur mengakui semua itu entah kejujuran dari perasaan atau mungkin ungkapan pembalasan Ketika apa yang kau dambakan tiada mampu aku berikan namun begitu iba rasanya hatiku saat kulihat linangan air matamu hingga kini semuanya telah berlalu seiring berjalannya waktu kau dan aku tiada lagi seperti dulu dan telah kukubur rasa itu dihatiku Namun kini kita bertemu mengapa seakan kau benci padaku padahal saat kutatap matamu kurasakan masih ada rasa itu Rasa yang pernah kita bina dulu meski berakhir begitu namun kuharap ada sedikit kata maafmu untuk diriku yang mungkin sakiti hatimu Karena saat kini kumelihatmu entah mengapa rasa itu tumbuh lagi rasa itu perlahan mulai kurasakan lagi rasa yang dulu telah kukubur dalam hati... Seakan kini tersemai kembali hingga menghiasi ruang hati walau tiada kuharap semua ini terjadi dan sungguh tak mampu aku pungkiri...